Menko Airlangga Dorong Kerja Sama Indonesia dan Australia di Sektor Mineral Penting
Selain itu, Rencana Aksi tersebut berkaitan dengan kerja sama critical minerals untuk periode 2023-2025.
Kolaborasi tersebut didukung dalam semangat economic powerhouse yang diusung Indonesia-Australia Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) tepat pada saat tiga tahun implementasinya sejak berlaku pada 5 Juli 2023.
Kerja sama yang menjadi fokus dalam Rencana Aksi ini mencakup pilar Rantai Pasok, Environmental, Social and Governance (ESG), dan Pengembangan Tenaga Kerja Terampil.
Kerja sama tersebut membidik pencapaian industri baterai dan mineral penting yang memberi nilai tambah, tangguh, dan berkelanjutan di kedua negara.
Dubes RI Canberra Siswo Pramono menambahkan kemitraan antara Indonesia dan Western Australia dapat membuka peluang besar di sektor mineral penting (critical minerals).
Hal ini mengingat Australia Barat memiliki cadangan mineral yang melimpah untuk menghasilkan baterai electric vehickle (EV).
"Australia akan menjadi pemasok Lithium dan Indonesia akan menjadi pemasok Nikel, di mana keduanya merupakan komponen utama dalam produksi EV,” ujar Siswo Pramono.
Peluncuran Rencana Aksi direncanakan akan dilakukan pada September 2023 di Jakarta dalam kegiatan Dialog Tingkat Tinggi Tahunan.
Perth akan menjadi penyelenggara pada pertemuan tahun berikutnya.