Menko Airlangga Sebut Pelabuhan Patimban jadi Urat Nadi Pengembangan Kawasan Rebana
Kawasan Rebana diestimasikan dapat mendorong pertumbuhan perekonomian mencapai 7,16 persen, membuka peluang terciptanya 4,39 juta lapangan pekerjaan, serta peningkatan investasi sebesar 7,77 persen.
Selain itu, telah ada proposal PSN Kawasan Industri dengan nilai investasi keseluruhan mencapai Rp 169,5 triliun untuk mendukung Pelabuhan Patimban yang berfokus pada produksi semi konduktor, elektronika, dan petrokimia.
Pembangunan Pelabuhan Patimban sendiri bertujuan untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dari pelabuhan sehingga dapat memberikan penguatan ketahanan ekonomi.
Dengan nilai investasi sebesar Rp 43,22 triliun, Pelabuhan Patimban diharapkan juga dapat membantu mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta dengan adanya pembagian arus lalu lintas kendaraan yang langsung ke arah Patimban.
“Jadi harapannya, koridor utara Jawa akan lebih efisien dengan adanya pelabuhan ini, sekaligus membantu traffic di Jakarta tidak terlalu macet,” ujar Menko Airlangga.
Pembangunan pelabuhan seluas 369 hektare tersebut juga didukung dengan pembangunan Jalan Tol Akses Patimban untuk memudahkan akses dari dan ke Pelabuhan Internasional Patimban.
Dengan total biaya investasi mencapai sebesar Rp 5,02 triliun, proses konstruksi Jalan Tol Akses Patimban yang dimulai pada awal 2024 akan memiliki panjang 37,05 kilometer yang terdiri dari 22,94 kilometer porsi pemerintah, dan 14,11 kilometer porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Pelabuhan Patimban sendiri merupakan upaya perumusan solusi bagi pembangunan nasional ke depan dan tertuang sebagai PSN dalam Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2016.