Menko Airlangga Tawarkan Beragam Peluang Investasi Proyek Infrastruktur Berkelanjutan di RI
jpnn.com, SINGAPURA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menawarkan beragam peluang investasi pada proyek infrastruktur berkelanjutan Indonesia kepada para investor yang hadir dalam ajang Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) Clean Economy Investor Forum 2024 yang berlangsung di Singapura, Kamis (6/6).
Hal itu disampaikan Menko Airlangga saat menjadi panelis yang membuka panel discussion dengan tema 'Building Tomorrow: Sustainable Infrastructure Investment for A Resilient Future' bersama dengan India Commerce Secretary Shri Sunil Barthwal, CEO Temasek Holdings (Private) Limited & Temasek International Pte. Ltd. Dilhan Pillay, serta Co-Chief Executive Officer, KKR & Co. Inc. Joseph Bae.
“Bagi Indonesia, target pendanaan investasi yang dibutuhkan bagi Enhanced Nationally Determined Contribution Indonesia mencapai sekitar USD 281 miliar. Terkait dengan perncapaian net zero emission hingga tahun 2060, Indonesia membutuhkan sekitar USD 1,1 triliun,” ungkap Menko Airlangga dalam keterangan resminya, Kamis (6/6).
Lebih lanjut Menko Airlangga juga menyampaikan Indonesia juga telah membangun strategi untuk mendukung investasi hijau melalui sejumlah alternatif pembiayaan, seperti green bond, green sukuk, green taxonomy, dan carbon pricing.
Indonesia juga melakukan kerja sama dengan Pemerintah Jepang melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP) dengan pendanaan sebesar USD20 miliar.
Selain itu, Indonesia juga melakukan kerja sama melalui skema ASEAN Zero Emission Community (AZEC) dengan pendanaan sebesar USD 500 miliar yang melibatkan proyek-proyek unggulan, seperti proyek geothermal Muara Laboh dengan kapasitas 80 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga sampah di Legok Nangka dengan kapasitas 35 MW-40 MW.
“Indonesia juga memberikan dukungan kebijakan bagi Kawasan Ekonomi Khusus dan Undang-Undang Cipta Kerja,” ujar Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan Indonesia juga menawarkan 21 proyek infrastruktur hijau berkelanjutan sebagai peluang investasi yang potensial dalam rangkaian pertemuan IPEF kali ini, di antaranya merupakan pipeline projects.