Menko Airlangga Ungkap 4 Modal Besar Ekonomi yang Harus Terus Dijaga
Hal ini mencerminkan keberhasilan reformasi struktural serta sejalan dengan hasil asesmen berbagai lembaga rating internasional yang menilai perekonomian Indonesia masih atraktif.
Bahkan, asesmen terbaru dari S&P yang melengkapi hasil seluruh Sovereign Credit Rating memperlihatkan Indonesia berada satu tingkat di atas Level Investment Grade.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2025 juga diperkirakan akan sedikit membaik dibandingkan tahun 2024, dengan tingkat inflasi yang mulai memperlihatkan penurunan.
“Tingkat kemiskinan ekstrem terus menurun ke angka 0,83 persen per Maret 2024, mendekati target nol persen di 2024," sebut Menko Airlangga.
Kemudian, lanjut Menko Airlangga, tingkat pengangguran juga turun ke 4,82 persen pada Februari 2024, dan juga jumlah yang bekerja meningkat 3,55 juta orang periode Februari 2023 ke Februari 2024.
Meskipun perekonomian global masih diliputi ketidakpastian yang tinggi, perekonomian Indonesia masih memiliki daya tahan yang baik dengan didukung realisasi pertumbuhan yang kuat dan relatif tinggi dibandingkan negara lain.
Pada kuartal kedua 2024, perekonomian Indonesia masih tumbuh kuat sebesar 5,05 persen (yoy), dan lebih baik dibandingkan banyak negara lainnya, seperti China (4,7 persen), Rusia (4 persen), Singapura (2,9 persen), Amerika Serikat (2,8 perswn), Italia (0,9 persen), dan Uni Eropa (0,75 persen).
Tingkat inflasi Indonesia pada Juli 2024 yang tercatat sebesar 2,13 persen (yoy) juga berada dalam kisaran sasaran 2,5 persen ± 1 persen, dan lebih rendah dibandingkan negara-negara, seperti Iran (32,23 persen), Laos (26,11 persen), Pakistan (11,10 persen), Belgia (3,65 persen), dan Korea Selatan (2,55 persen).