Menko Muhadjir Terkagum-kagum, Lalu Mengeluarkan Seruan untuk Umat Katolik
Menanggapi sarana penunjang kantor yang belum lengkap, Muhadjir menyampaikan bahwa pihaknya akan mendorong jajaran kementerian dan lembaga terkait untuk dapat membantu memenuhi sarana yang masih diperlukan.
Muhadjir ingin agar gedung tersebut tidak hanya sekadar gagah di luar, tetapi juga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas serta dapat meningkatkan iman, kinerja, semangat kesatuan, dan kemajuan Papua.
“Gereja ini harus betul-betul menjadi center of excellence untuk membangun Papua masa depan," ujarnya.
Menurut Muhadjir, bupati juga sudah menyampaikan bahwa Kabupaten Merauke, khususnya Papua Selatan adalah tanah damai. Kalau sudah damai jangan dipakai sendiri damainya, tetapi juga harus disebarkan ke tempat lain yang belum damai. Kedamaian seluruh tanah Papua adalah tanggung jawab bersama.
Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir mengutip salah satu ayat dalam Alkitab, yakni Surat Rasul Paulus kepada Jemaat Efesus pada Bab 4 Ayat 11-12, “Dan Dia memberi para rasul, nabi, penginjil, gembala dan guru, untuk memperlengkapi orang-orang kudus untuk pekerjaan pelayanan, untuk membangun tubuh Kristus,” tutur Muhadjir.
Melalui kutipan ayat itu, Muhadjir mengajak umat Katolik agar menggunakan berbagai keahlian atau fasilitas yang dimiliki untuk tidak hanya membangun gereja atau kantor Keuskupan secara fisik, tetapi juga mengisi dan mempercepat pembangunan, menciptakan perdamaian dan toleransi beragama, demi terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat di Papua. Khususnya di Provinsi Papua Selatan yang baru saja dimekarkan oleh pemerintah pusat.
“Pemerintah pusat punya harapan besar terhadap tanah ini untuk menjadi bagian yang tidak terpisahkan, bagian yang embedded dengan NKRI," ujarnya.
Dia berharap betul keberadaan gereja di Papua Selatan, bukan hanya dalam arti fisik, tetapi adalah entitas betul-betul bisa memberikan cahaya yang menerangi seluruh tanah Papua. (esy/jpnn)