Menko Puan Percepat Penanganan Dampak Gempa di Lombok
Mengingat saat ini musim kemarau dan pasokan air minum di pengungsian terbatas, Menko Puan memerintahkan agar segera dikerahkan mobil unit tangki air bersih dan pemasangan tandon air di pusat pengungsian dan rumah sakit lapangan.
Selain itu, dalam beberapa hari ke depan akan ditambah tenda pengungsi, sellimut, tambahan dapur umum, dan genset untuk penerangan. Terakhir, Menko PMK meminta agar Kemendikbud memastikan layanan pendidikan khusus selama dalam pengungsian bagi korban usia sekolah dapat berjalan baik.
Sebelumnya, gempa mengguncang wilayah NTB sebanyak 2 kali, yaitu pertama pada 29 Juli 2018 dengan kekuatan 6,4 Skala Richter dan kedua pada Minggu 5 Agustus 2018 pukul 18.46 WIB dengan kekuatan 7.0 Skala Richter pada kedalaman 15 KM mengguncang wilayah Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat yang diikuti dengan beberapa gempa susulan.
Akibat gempa ini, BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini terkait potensi tsunami yang saat ini telah dicabut. Akibat gempa bumi ini, setidaknya 91 korban meninggal dunia, 209 korban luka-luka dan ribuan warga lainnya dievakuasi. (jpnn)