Menkop dan UKM Menginisiasi Konglomerasi Koperasi Pondok Pesantren
Sinergi Usaha
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Kopsyah BMT UGT Sidogiri Abdul Majid menegaskan bahwa program pengembangan ke depan adalah meningkatkan pelayanan kepada anggota. "Dalam arti, para anggota BMT UGT Sidogiri tidak hanya berharap SHU saja, melainkan juga usahanya bisa berkembang dan maju bersama koperasi," kata Majid.
Untuk itu, lanjut Majid, pihaknya akan meningkatkan layanan digitalisasi dan meningkatkan kelompok-kelompok usaha anggota dan kerjasama usaha antar anggota di seluruh Indonesia.
“Kami memiliki 10 cabang di 10 provinsi. Maka, silaturahmi antar cabang menggunakan digitalisasi. Ini sebagai bukti bahwa koperasi tidak ketinggalan zaman," tandas Majid.
Selain itu, Majid akan meningkatkan kolaborasi usaha antar sesama anggota di seluruh Indonesia. Misalnya, petani di Lumajang bisa menjual produknya ke Jakarta, Surabaya, dan lainnya. "Langkah ini dipastikan akan memangkas mata rantai tengkulak sehingga mereka bisa meraih keuntungan lebih bagus lagi,” ujar Majid.
BMT UGT Sidogiri yang baru saja mendapat perkuatan permodalan sebesar Rp50 miliar dari LPDB KUMKM akan terus meningkatkan pemberdayaan usaha mikro dan kecil agar lebih kuat lagi.
“Usaha mikro dan kecil akan dirancang bisnisnya agar tidak saling menghantam satu sama lain. Kita akan lebih mengarahkan kepada sinergi usaha antar sesama anggota BMT UGT Sidogiri," pungkas Majid.(ikl/jpnn)