Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menkopolhukam Menyayangkan Kerusuhan Brutal di Deiyai Papua

Kamis, 29 Agustus 2019 – 15:12 WIB
Menkopolhukam Menyayangkan Kerusuhan Brutal di Deiyai Papua - JPNN.COM
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto. Aristo Setiawan/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyebut warga sipil turut menjadi korban dalam demonstrasi berujung ricuh di depan kantor Bupati Deiyai, Papua, Rabu (28/8) kemarin.

Wiranto mengatakan, warga sipil tersebut meninggal karena terkena panah yang diduga kuat berasal dari demonstran yang berbuat rusuh di depan kantor Bupati Deiyai.

"Masyarakat, satu yang meninggal. Tewas karena kena panah dan senjata-senjata dari masyarakat sendiri," kata Wiranto ditemui di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (29/8).

BACA JUGA: Deiyai Papua Rusuh, Massa Rampas Senjata, 2 Sipil dan 1 TNI Tewas

Selain warga sipil, lanjut Wiranto, satu prajurit TNI tewas dan satu kritis ketika pecahnya kericuhan saat demonstrasi di Deiyai.

"Korban dari TNI ada tiga orang, yang satu meninggal dunia, dua luka dan sekarang masih kritis yang satu. Kena luka parang dan panah. Sementara itu dari aparat kepolisian ada empat yang luka-luka," lanjut dia.

Wiranto menyayangkan terjadinya ricuh saat demonstrasi di Deiyai. Seharusnya, demonstrasi dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

"Nah, ini tentunya kami sesalkan dan harus dihindari. Kenapa demonstrasi seperti itu brutal sampai membawa korban," ucap dia.

"Sebenarnya kalau demonstrasi itu dilakukan dengan baik, sesuai dengan aturan main dalam demostrasi, saya kira tidak perlu khawatir," timpal dia. (mg10/jpnn)

Wiranto mengatakan, jika demonstrasi dilakukan sesuai peraturan maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close