Menlu Amerika Serikat Mengatakan Akan Buka Kembali Konsulat di Yerusalem Untuk Perbaiki Ikatan dengan Warga Palestina
Amerika Serikat, ujarnya, akan bekerja untuk mendapatkan bantuan internasional untuk terlibat dalam proyek ini dan akan memberikan kontribusi sendiri dalam jumlah besar, yang akan diumumkan kemudian.
"Kami akan bekerja sama dengan mitra kami, bekerja sama erat, guna memastikan Hamas tidak mendapat manfaat dari dana pembangunan kembali," kata Blinken.
Sejalan dengan misi Blinken, pihak Israel mengatakan akan mengizinkan pasokan obat-obatan, bahan bakar minyak, dan makanan untuk dapat masuk ke sana untuk pertama kalinya sejak konflik dimulai 10 Mei.
Namun pejabat Amerika Serikat mengatakan masih terlalu dini untuk memulai pembicaraan damai menyeluruh, karena Israel masih ada kebuntuan politik setelah pemilu empat kali dalam dua tahun tidak menunjukkan kejelasan pemenangnya.
Sementara Palestina sendiri masih terpecah antara Hamas dan Presiden Abbas yang didukung oleh pihak Barat.
Desakan negara-negara Islam untuk PBB
Koalisi dari beberapa negara Islam telah mendesak PBB untuk melakukan penyelidikan mengenai kemungkinan adanya tindak kriminal dalam konflik selama 11 hari dan membangun sistem komando pertanggungjawaban.
Dewan HAM PBB mengadakan pertemuan khusus hari Kamis ini, atas permintaan Pakistan, yang menjadi koordinator Organisasi Kerjasama Islam (OIC) yang juga membawahi wilayah Palestina.
Negara-negara Islam ini sudah mengirimkan draft resolusi bagi pembentukan komisi independen internasional, untuk menyelidiki apakah ada pelanggaran HAM di wilayah Palestina, termasuk di Yerusalem Timur dan di Israel sejak 13 April.