Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menlu Retno Dapatkan Apresiasi dari PKS

Selasa, 13 Juni 2017 – 19:27 WIB
Menlu Retno Dapatkan Apresiasi dari PKS - JPNN.COM
Retno Marsudi. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketegangan melanda kawasan Timur Tengah sepekan terakhir. Ketegangan ini berawal dari langkah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain tiba-tiba memutus hubungan dengan Qatar, awal Juni 2017.

Langkah itu diikuti Mesir, Yaman, Libya, Mauritania, Maladewa. Sejak itu, sejumlah negara menutup perbatasan dan segala akses perhubungan dengan Qatar. Negara bersengketa juga mengimbau warganya untuk segera meninggalkan Qatar.

Negara-negara itu menuding Qatar mendukung Iran, kelompok pemberontak, dan teroris. Namun, Qatar menampik tuduhan ini dan berharap sejumlah negara Teluk lainnya seperti Kuwait mau membantu menyelesaikan krisis diplomatik ini.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini prihatin dengan krisis ini. "Tentu saya mendorong pemerintah untuk melindungi national interest kita seperti keselamatan dan kelancaran aktivitas WNI di Timur Tengah khususnya di Qatar. Mengingat, ada 43 ribu warga kita di sana," kata Jazuli kepada JPNN.com, Selasa (13/6).

Jazuli mengatakan, pemerintah pasti telah mengkalkulasi dampak politik dan ekonomi krisis ini. “Hendaknya, segera menyusun langkah-langkah proaktif dan rekonsiliasi dengan tetap berpedoman pada politik luar negeri kita yang bebas aktif," papar Jazuli.

Anggota Komisi I DPR ini memuji langkah cepat dan strategis yang sudah dilakukan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang menghubungi semua Menlu negara-negara yang terlibat dalam krisis menyampaikan keprihatinan dan menyerukan semua pihak menahan diri serta mengutamakan rekonsiliasi soal krisis Qatar.

"Saya menyambut baik langkah Menlu yang menegaskan kesiapan Indonesia berkontribusi dalam mencegah memburuknya krisis diplomatik antara sejumlah negara Timteng dengan Qatar,” katanya. “Statement ini penting karena Indonesia dan dunia tidak ingin krisis Teluk seperti perang Iran-Irak atau Irak-Kuwait terulang kembali," tambah Jazuli.

Dia mengatakan, alasannya sudah jelas bahwa krisis Teluk akan akan berdampak luas bukan saja bagi negara di kawasan. Tapi, juga negara di luar kawasan termasuk Indonesia akibat fluktuasi minyak dunia dan instabilitas politik keamanan negara-negara Arab.

Ketegangan melanda kawasan Timur Tengah sepekan terakhir. Ketegangan ini berawal dari langkah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain tiba-tiba

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close