Menlu Retno Jadi Salah Satu yang Tersibuk di KAA, Ini yang Dilakukannya
Selanjutnya dalam pertemuan dengan Menlu Papua New Guinea (PNG) Rimbink Pato, Menlu Retno menyambut baik berbagai upaya penguatan kerjasama ekonomi. Khususnya melalui pengelolaan perbatasan dan kerjasama peningkatan kapasitas.
Kedua negara akan menyelenggarakan Joint Ministerial Committee (JMC) ketiga pada September 2015 yang akan menjadi dasar implementasi kerjasama di sejumlah bidang.
Di antaranya bidang pemuda dan olahraga, energi, sumber daya mineral, pendidikan, dan telekomunikasi. Kedua Menlu juga sepakat mendorong sektor swasta untuk kerjasama perdagangan dan investasi lintas batas, seperti industri perikanan di perbatasan dan perluasan Rumah Sakit di Sandaun, PNG.
Dalam pertemuan lainnya yakni dengan Menlu Irak, Ibrahim Al-Jafaari, ada pernyataan bersama menyepakati finalisasi Perjanjian Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas.
"Kami juga berkomitmen untuk mendorong pembentukan Konsultasi Bilateral dan Nota Kesepahaman Kerja sama Pelatihan Diplomatik antara Indonesia dan Irak," imbuh Retno.
Menutup rangkaian pertemuan bilateral, Menlu Retno jug bertemu dengan Menlu Nepal, Mahendra Bahadur Pandey. Dalam pertemuan ini, kedua menlu sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara yang sebelumnya mencapai USD 17,56 juta tahun 2014. Beberapa kerjasama yang dibahas lebih jauh adalah industri strategis, dan kerjasama pariwisata. (flo/jpnn)