Menlu Retno Sebut Israel Menggerogoti Hak-Hak Bangsa Israel
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mengambil tindakan nyata atas ketegangan dan kekerasan yang meluas menyusul tindakan Israel yang mengusir warga Palestina dari kawasan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur dan serangan terhadap warga Palestina di Masjid Al-Aqsa.
Dalam konferensi pers terkait pelepasan bantuan COVID-19 untuk India dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Menlu Retno menegaskan sikap Indonesia yang terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mendesak DK PBB untuk dapat mengambil langkah nyata untuk menghentikan seluruh kekerasan yang terjadi dan menghadirkan keadilan dan perlindungan bagi rakyat Palestina.
“Sudah terlalu lama hak-hak bangsa dan rakyat Palestina digerogoti oleh Israel. Indonesia akan terus bersama rakyat dan bangsa Palestina dalam memperjuangkan hak-haknya,” ujar Menlu.
Selain itu, Menlu mengatakan bahwa Indonesia juga mengusulkan agar Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok (GNB) dapat segera melakukan pertemuan khusus untuk membahas ketegangan dan kekerasan yang meluas, khususnya di jalur Gaza, yang menyebabkan jatuhnya puluhan korban jiwa warga sipil.
Indonesia sendiri terus berupaya untuk memainkan peran dalam mendukung kemerdekaan penuh Palestina di semua lini, termasuk melalui Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People (CEIRPP) PBB, di mana Indonesia memangku jabatan sebagai wakil ketua.
Komite tersebut, lanjut Menlu, memiliki mandat untuk memperjuangkan hak-hak Palestina, termasuk hak atas kemerdekaan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pada Selasa (11/5) telah menyampaikan posisi tegas Indonesia, bahwa tindakan Israel yang mengusir warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, dan menyerang warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa merupakan tindakan yang tidak dapat dibiarkan.
Indonesia mengutuk tindakan tersebut dan mendesak DK PBB untuk mengambil langkah nyata terhadap pelanggaran yang terus dilakukan oleh Israel, kata Menlu.