Menpar Arief Hadiri Parade Tradisi dan Ritual Adat Unik di Desa Wisata Kemiren Banyuwangi
Menpar Arief Yahya nampak terkesima dengan tradisi adat masyarakat asli suku Using Banyuwangi ini, yang masih kental menjunjung tinggi nilai tradisi dengan melestarikan budaya dan kesenian para leluhur. Bahkan menteri yang kelahiran Banyuwangi ini juga takjub dengan penampilan balita yang menarikan tari Jaran Goyang.
Terlihat Menpar tertawa riang dengan tarian yang dibawakan oleh Akbar dan Killa yang masih usia 4 tahun itu.?
"Ini bentuk pelestarian sejak dini. Anak balita bisa menari seluwes itu. Kita harap ada pelestarian lahir dan terus berkembang di tempat ini," ujar Menpar Arief Yahya, Senin (26/6).
Dari latar belakang inilah, lanjut Menpar, sebagai generasi penerus harus melestarikan kearifan lokal sebagai khazanah warisan bangsa.?
Menpar Arief Yahya juga sangat menikmati santapan kuliner Pecel Pitik di Desa Kemiren yang disajikan di akhir acara. Makanan khas Banyuwangi Pecel pitik menggunakan bahan utama ayam kampung yang masih muda. Setelah disembelih, ayam kampung dibersihkan lalu dipanggang secara utuh di perapian.?
Sedangkan bumbu yang digunakan sangat sederhana yaitu kemiri, cabai rawit, terasi, daun jeruk, dan gula. Setelah dihaluskan, bumbu dicampur dengan parutan kelapa muda. Penyajiannya cukup menarik. Ayam yang telah dipanggang lantas disuwir menggunakan tangan.?
"Jadi tunggu apalagi, Ayo ke Banyuwangi, nikmati wisatanya, rasakan kulinernya. Anda pasti ingin kembali. Jangan lupa foto-foto lalu posting dengan hashtag #MudikPenuhPesona,
#MajesticBanyuwangi, #PesonaIndonesia," ajak Menpar Arief Yahya, setelah Atraksi, Akses, dan Amenitasnya semakin lengkap di ujung timur Pulau Jawa itu. ?
Dalam kesempatan itu, Menpar Arief Yahya juga memberikan santunan bagi anak Yatim Piatu di seputaran Desa Kemiren, dan juga menyumbangkan satu perangkat Barong dan Gamelan.