Menpar Arief Yahya Yakin Nusa Dua Mampu Genjot MICE
"Kompleks Nusa Dua ini masih ada dua kawasan yang bisa dimanfaatkan. Pertama di kantor pemasarannya ITDC sendiri, yang lebih peoduktif jika disewakan ke pihak lain, dan memang sudah ada hotel yang berminat. Kedua, The Peninsulla, sebuah pulau yang menjorok ke pantai yang selama ini lebih banyak dipakai untuk ruang terbuka hijau, ruang publik, untuk olahraga dan jalan-jalan," kata Barry.
The Peninsulla itu sebenarnya dulunya pulau, tapi sudah menyambung dengan Bali. Nusa Dua itu artinya Dua Pulau, satu pulau jika air pasang masih asli dan menjadi tempat peribadatan. Satu lagi, yang jaraknya hanya sekitar 500 meter adalah The Peninsulla itu. "Kami juga akan optimalkan dengan kegiatan pameran out door, ekshibisi produk-produk luxury, show biz, yang pas untuk market Nusa Dua," ungkap Barry untuk mensuport kegiatan kepariwisataan.
Barry juga sudah berkoordinasi dengan Budi Tirtawisata, Ketua INACEB, asosiasi yang mengurus MICE seperti yang diminta Menpar Arief Yahya. "Kami segera gabung menjadi anggota INACEB agar bisa ikut bidding events internasional. Kami yakin bisa berperan untuk kepentingan pariwisata," ujar Arief.
ITDC adalah manajemen kawasan yang juga dipercaya menggarap Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika Lombok Selatan, NTB. Diharapkan, network yang sudah dibangun di Bali bisa diboyong ke Mandalika dengan market wisata halal atau halal tourism.
"Lombok harus cepat berkembang sebagai destinasi halal. Luasan Mandalika itu 1.175 hektar, tiga kalinya Nusa Dua. Pantainya juga indah, pasir putih, view nya istimewa, dekat dengan Bandara Lombok Internasional di Praya. Sangat strategis untuk dikembangkan cepat," timpal Menpar Arief Yahya. (*)