Menperin: Industri Jamu dan Kosmetik Kurangi Bahan Baku Impor
jpnn.com - JAKARTA- Prospek industri kosmetik dan jamu di dalam negeri menurut Menteri Pendustrian Saleh Husin masih cukup potensial. Ini dilihat dari banyaknya tanaman herbal yang tumbuh di wilayah Indonesia bisa digunakan untuk kesehatan maupun kecantikan.
"Ini merupakan kekuatan jika bisa dimanfaatkan secara maksimal, terutama dalam mendorong pertumbuhan industri dan perekonomian nasional," kata Menteri Saleh dalam keterangan persnya, Rabu (29/9).
Dia mengimbau, pelaku industri kosmetik dan jamu nasional terus meningkatkan penguasaan teknologi dan penggunaan produk dalam negeri sehingga bisa mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor dan mampu bersaing di pasar global.
Data Kemenperin menyebutkan, industri kosmetik dan jamu nasional terus menunjukkan catatan prestasi yang cukup menggembirakan. Pada 2013, nilai ekspor kosmetik mencapai USD 975 juta dan mengalami pertumbuhan sebesar 2,9 persen pada 2014 menjadi USD 1.004 juta.
Sedangkan, industri jamu menunjukkan omzet yang terus meningkat setiap tahun. Pada 2013, penjualan produk jamu sebesar Rp 14 triliun dan tahun 2014 mencapai Rp 15 triliun.
“Hingga saat ini, industri jamu mampu menyerap 15 juta tenaga kerja, dimana 3 juta diantaranya terserap di industri jamu yang berfungsi sebagai obat dan 12 juta lainnya terserap di industri jamu yang telah berkembang kearah makanan, minuman, kosmetik, spa, dan aromaterapi,” papar Menperin. (esy/jpnn)