Menpora RI: Desain Besar Pembinaan Olahraga Harus Melahirkan Atlet Berprestasi
jpnn.com, JAKARTA - Langkah cepat diambil Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo terkait perbaikan ekosistem keolahragaan nasional.
Menpora RI Zainudin Amali pun membuka langsung Kegiatan Uji Publik Penyusunan Grand Design Keolahragaan dari lantai 9 Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (19/10).
Pada forum itu Menpora Zainudin menekankan bahwa pembinaan prestasi olahraga Indonesia wajib didesain, tak bisa instan atau by accident.
"Intinya adalah prestasi itu harus didesain. Kita harus membuat pabrik prestasi tidak bisa dengan nemu untuk dibina, atau by accident, setelah itu tidak ada pelapis-pelapis yang berada di bawahnya," ucap Zainudin dalam kegiatan secara virtual itu.
Dia juga mengatakan bahwa ekosistem keolahragaan Tanah Air harus direview sebagaimana arahan Presiden Jokowi kepada jajaran Kemenpora RI, KONI dan NOC saat peringatan Haornas ke-37 tahun 2020 lalu.
"Tanpa me-review maka kita tidak tahu kelemahan kita, kita anggap apa yang sudah dijalankan sudah benar padahal setelah dilihat dan didiskusikan dengan KONI, NOC, NPC, kita masih jauh dari apa yang dikatakan dari sumber prestasi," tambahnya.
Desain Besar Keolahragaan Nasional memiliki sasaran jangka menengah, dan panjang dimulai 2020 hingga 2045. Revitalisasi di berbagai jenjang pembinaan dengan dukungan sport science akan dilakukan agar pembinaan bisa lebih terukur.
Kemenpora RI sendiri menetapkan dua program prioritas 2020 - 2024, yakni pembudayaan olahraga dan pembinaan prestasi. Keduanya menurut Menpora Zainudin akan didesain agar bisa mencapai prestasi yang diharapkan.
"Pemasalan dan pemasyarakatan olahraga untuk hidup lebih sehat dan bugar di kalangan masyarakat menjadi awal dari pembinaan prestasi kita. Tanpa itu jangan harap ada talenta muncul untuk didorong menjadi atlet berprestasi yang membanggakan daerah maupun negara," tutur mantan Anggota DPR RI ini.