Menpora Zainudin Tegaskan Komitmen RI Membangun Laboratorium Antidoping
"Sehingga berpengaruh terhadap sedikitnya jumlah sample tes doping di Indonesia. Ke depan dengan adanya labolatorium antidoping di Indonesia, saya berharap jumlah tesnya akan meningkat signifikan" ucap Zainudin.
Selain itu, Menpora kelahiran 16 Maret 1962 itu juga menyampaikan bahwa pemerintah RI sangat mendukung pelaksanaan program antidoping.
"Kami sangat mendukung program antidoping di Indonesia dan tidak menolerir kasus doping sekecil apa pun. Jika ditemukan indikasi maka kami berkomitmen untuk memberikan sanksi berat kepada pihak-pihak yang terlibat," tegas Zainudin.
"Komitmen peningkatan jumlah tes doping dan rencana pembanguan labolatorium doping merupakan bagian dari keseriusan kami dalam upaya bidding tuan rumah Olimpiade 2032," tambah mantan legislator Senayan itu.
Zainudin juga sangat berharap pada 2021, LADI bisa menjalankan program-program WADA untuk mengembangkan laboratorium doping di Tanah Air. "Oleh karenanya kami terus bekerja keras dan berharap semua program WADA dapat dilaksanakan di Indonesia," pungkasnya.
Presiden baru WADA mengapreasiasi pertemuan virtual dengan Menpora RI, dalam rangka mengajak berbagai pihak termasuk pemerintah untuk bersama-sama dan bersinergi dalam mengkampanyekan program antidoping.
“Sebagai presiden baru WADA, sangat senang bisa berdialog dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dan mempererat kerja sama. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah anda atas kerjasamanya dengan WADA," ucap Witold Banka.
Banka juga menyampaikan bahwa salah satu gagasannya sebagai Presiden WADA adalah mendorong keterlibatan swasta dan masyarakat untuk meningkatkan kampanye antidoping.