Mensos Juliari Saksikan Penyaluran Bansos Beras dan BST di Surabaya
BST merupakan bantuan sosial dari Kemensos yang diluncurkan khusus untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Tujuannya untuk mengurangi beban dan meningkat daya beli yang turun akibat pandemi.
"Dengan bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban hidup bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau dirumahkan karena tempat kerjanya tidak beroperasi," lanjut Mensos Ari.
Menteri yang juga mantan legislator DPR itu mengatakan, sejak Juli lalu BST sudah memasuki Gelombang II. Indeksnya ditetapkan sebesar Rp 300 ribu/KPM/bulan selama enam bulan, atau sampai Desember 2020.
"Ini merupakan tambahan, ya. Karena pada gelombang satu sudah pernah kami salurkan. Penambahan periode penyaluran pada gelombang dua ini didasarkan pada pertimbangan bahwa dampak pandemi masih dirasakan masyarakat," jelasnya.
Penerima BST ditetapkan sebanyak 9 juta KPM yang berdomisili di luar Jakarta dan Bodetabek. Mereka adalah masyarakat terdampak pandemi yang datanya diverifikasi dan validasi oleh pemerintah daerah. Data KPM BST ini kemudian dikirimkan ke Kemensos untuk disaring kembali sebelum akhirnya bansos disalurkan.
Dari Kantor Pos Pusat Surabaya, Mensos Juliari dan rombongan menuju Kantor Kecamatan Gayungan, Jl. Masjid Agung Tim. No.2, Gayungan, Kota Surabaya dalam rangka peluncuran BSB.
BSB merupakan bansos terbaru dari Kemensos yang baru diluncurkan pada bulan September lalu. Penerimanya adalah KPM PKH sebanyak 9 juta keluarga. Besarnya ditetapkan sebesar 15 kg/KPM/bulan selama 3 bulan.
"Dengan BSB diharapkan bisa. membantu kebutuhan pokok KPM. Masyarakat mendapatkan beras premium dari Bulog," ucap Ari.