Mensos: Lapor Petugas Bila Belum Dapat Bantuan, Jangan Mengadu ke Medsos
Dia berdialog dengan pelaku UMKM, dan memuji kewirausahaan yang tumbuh di daerah tersebut.
Kemensos menyalurkan BST untuk 1.412.938 KPM di 35 kabupaten/kota di Jateng.
Di Kabupaten Pemalang tercatat 38.952 KPM BST tersebar pada 14 kecamatan dengan nilai Rp 11.685.600.000 per bulan.
BST di Kabupaten Purbalingga terdaftar sebanyak 30.603 KPM tersebar pada 18 kecamatan dengan nilai total Rp 9.180.900.000.
Sementara untuk Program Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Provinsi Jateng menjangkau 3.431.209 KPM tersebar di 35 kabupaten/kota
Pada Kabupaten Pemalang terdapat 171.684 KPM Program Sembako/BPNT yang tersebar pada 14 kecamatan dengan nilai bantuan Rp 34.336.800.000 per bulan.
Di Kabupaten Purbalingga terdapat 110.241 KPM tersebar pada 18 kecamatan dengan nilai Rp 22.048.200.000.
Pelaksanaan BST disalurkan oleh PT Pos Indonesia dan Himbara. BPNT Non-Tunai Program Sembako oleh Himbara.
Mensos Ari menyampaikan ucapan terima kasih kepada direksi PT Pos, bank-bank Himbara, pemerintah daerah, para pendamping, dan semua pihak yang membantu kelancaran pelaksanaan program.
“Dengan adanya kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, penyaluran BST dan Program Sembako/BPNT berjalan baik dan lancar. Semoga bantuan ini memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan KPM,” kata Ari.
Demi menjaga ketahanan ekonomi nasional, program BST pada 2021 masih akan dilanjutkan kepada 10 juta KPM pada 34 provinsi.
Program dilaksanakan selama enam bulan dari Januari hingga Juni 2021 dengan anggaran Rp 12 triliun. Program Sembako/BPNT untuk 18,5 juta KPM dengan anggaran Rp 45,12 triliun.
Nyala Asa Pengusaha Krupuk Panggang
Pengusaha krupuk panggang Daryati hanya mengenang masa-masa kejayaan usahanya. Sebelum pandemi, warga Kelurahan Taman, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, ini bisa memproduksi dan menjual empat bal kerupuk panggang per hari dengan nilai Rp 600 ribu per bal atau Rp 18 juta per bulan kotor.
Dibantu dua orang tetangga, usaha perempuan 50 tahun itu merambah kota-kota sekitar Pemalang seperti Brebes, Pekalongan, dan Kendal.
Selama tujuh tahun terakhir, ia menikmati limpahan rezeki dari usaha rumahan yang dikelola bersama suami.
Belum lagi perdagangan kelapa yang dikelola suaminya. Per hari satu truk penuh bisa didatangkan dari Sumatera untuk memenuhi pasar di Pekalongan.
Kini semuanya tinggal kenangan. Pandemi telah mengubur mimpi indah ibu tiga anak ini.