Mentan Amran Diganjar Penghargaan di Indonesia Awards 2019
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali mendulang prestasi. Kali ini, Amran mendapat penghargaan sebagai “Pengekspor Komoditas Unggulan Hasil Bumi Terbanyak Selama Lima Tahun Terakhir” pada ajang Indonesia Awards 2019 di Jakarta Concert Hall, iNews Center, Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (3/10) malam.
Gelaran penghargaan yang diselenggaraan oleh stasiun televisi berita iNews tersebut menasbihkan Amran sebagai pejabat pemerintah yang memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan laju pertumbuhan pembangunan pertanian. Salah satu kontribusi terbesar Amran dalam pembangunan pertanian adalah menjalankan sejumlah program terobosan demi mengakselerasi ekspor komoditas pertanian.
Pihak penyelenggara Indonesia Awards 2019 mencatat bahwa selama lima tahun terakhir, ekspor pertanian Indonesia meningkat tajam. Total volume ekspor tahun 2014 sebanyak 33 juta ton, namun pada tahun 2018 telah mencapai 42.5 juta ton. Diperkirakan pada tahun ini, volume ekspor bisa menembus 45 juta ton.
Mewakili Menteri Pertanian yang berhalangan hadir, Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono menyampaikan terimakasih atas penghargaan yang diraih.
“Suatu penghargaan yang sangat luar biasa di tahun kelima kepemimpinan Bapak Amran. Tentunya penghargaan ini tidak dapat diraih tanpa kontribusi seluruh pihak, termasuk petani kita di seluruh Indonesia. Semoga penghargaan ini dapat memotivasi seluruh pihak terutama generasi milenial untuk menjadi eksportir pertanian dan mewujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045,” ungkap Momon.
Ditemui seusai acara, Momon menyatakan cemerlangnya kinerja ekspor pertanian tidak terlepas dari sejumlah kebijakan revolusioner yang dijalankan Kementerian Pertanian sejak dipimpin Amran tahun 2014 lalu. Salah satunya, Kementan saat ini telah menerapkan sistem Online Single Submission (OSS) melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). PTSP memberikan palayanan perizinan pertanian, termasuk izin ekspor.
“Dengan hanya melibatkan satu kali registrasi, pelaku ekspor bisa melakukan beragam proses yang melibatkan lintas kementerian/lembaga, maupun pemerintah daerah,” sebut Momon.
Selain memperbaiki sistem perizinan ekspor, Amran juga mengarahkan jajaran Kementan untuk meningkatkan ekspor pertanian dengan cara jemput bola. Melalui Badan Karantina Pertanian, Kementan menjalankan kebijakan inline inspection. Para petugas karantina melakukan kunjungan langsung ke eksportir, dari tingkat budidaya hingga handling. Langkah ini mempermudah pelaku usaha dalam menangani produk yang akan diekspor.