Mentan Amran Dinobatkan jadi Bapak Jagung Nasional
Namun, menjadi ironi lantaran keberhasilan Mentan ini justru tertutupi dengan adanya impor dari Kementerian Perdagangan.
Masyarakat, kata dia. saat ini bertanya-tanya dimana keberhasilan pemerintah kalau disatu sisi produksi meningkat tapi impor beras saat petani mau panen.
"Impor ini bukan hanya membuat petani menangis tapi melemahkan tujuan pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan. Untuk apa anggaran triliunan setiap tahun sementara kata-kata impor dinyatakan gamblang ke masyarakat. Saya kira ini harus dibahas serius di kabinet karena pengaruhi kinerja pemerintah di mata masyarakat," katanya.
Saat ini, lanjut Daniel, Kementan merupakan tulang punggung keberhasilan pemerintah. Dia pun berharap dengan lonjakan produksi ini, kesejahteraan petani juga meningkat.
"Jika dibandingkan dengan negara lain, seperti Vietnam, produktivitas kita masih lebih tinggi. Rata-rata produktivitas nasional itu 6 ton bahkan bisa 9 ton per hektare. Kalau produktivitas naik maka tentu kesejahteraan petani naik. Makanya ke depan Kementan buat program hilirisasi pertanian. Caranya industrialisasi buat petani sehingga petani tidak lagi kerja keras produksi padi tapi juga bisa menguasai pasar, bisa jual beras langsung kekonsumen sehingga nilai tambah tidak lagi ke tengkulak tapi langsung ke petani," katanya.
Menurutnya, jika pendapatan petani naik, maka daya beli masyarakat bisa ikut naik.
"Otomatis pertumbuhan ekonomi juga naik karena jualan HP, pakaian, dan lainnya juga meningkat. Singkatnya Gapoktan harus punya tiga hal. Gudang, penggilingan padi, dan pengemasan beras. Kalau bisa dilakukan di sentra-sentra yang produksinya baik. Ini juga harus Bulog dan Bumdes. Saya yakin kalau ini bisa dilakukan maka ini bisa jadi jalan keluar buat bangsa lebih sejahtera," katanya.
Politisi PDI Perjuangan Rahmat Nasution Hamka juga memberikan apresiasi dan catatan yang gemilang atas kinerja Menteri Pertanian yang telah sukses mengangkat produksi jagung bahkan sampai ekspor, ke negara Filipina dan Malaysia.