Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mentan: Di Sana Terlalu Rajin, Di Sini Terlalu Malas

Selasa, 21 Maret 2017 – 05:45 WIB
Mentan: Di Sana Terlalu Rajin, Di Sini Terlalu Malas - JPNN.COM
Mentan Amran Sulaiman. Foto: Ist/dok.JPNN

jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengakui selama dua tahun pertama menjadi pembantu presiden, benar-benar mendapat 'serangan' bertubi-tubi.

Mulai perubahan iklim El Nino dan La Nina yang menyebabkan gagal panen di sejumlah daerah, hingga keraguan sejumlah pihak terhadap kinerja Amran.

"Dua tahun jadi menteri, saya dilatih melalui 'serangan' bertubi-tubi. Ada El Nino dan La Nina, rakyat tidak mau tahu, harus berhasil," ujar Amran saat melakukan panen raya dan serap gabah yang kali ini dipusatkan di Kelurahan Sepe'e, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Senin, kemarin.

Peraih gelar Doktor dari Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin ini menggambarkan, kondisinya ketika itu seperti seorang pemain bola yang baru direkrut.

Kemudian ditempatkan oleh manajer di posisi striker.

"Menteri dari kampung, belum punya jaringan. Bayangkan timnas, (jadi,red) striker, itu enggak tahu temannya bermain. Apalagi belum tentu menendangnya (teman bermain,red) ke depan, tapi bisa juga ke belakang. Jadi saya katakan, ini tarzan dari hutan. Tahun pertama resepnya enggak baca koran. Karena kalau baca, aku enggak kerja (karena kuatnya kritikan,red)," ucap Amran.

Namun, karena memiliki disiplin ilmu di bidang pertanian, secara perlahan Amran membenahi berbagai kekurangan yang ada.
Mulai dari struktur di Kementerian Pertanian. Hingga kemudian bersama presiden merumuskan kebijakan-kebijakan yang perlu diambil untuk mengubah nasib para petani.

"Aku bekerja 20 jam dalam sehari, karena menyadari ini takdir dan amanah. Jadi tak akan kami sia-siakan. Hasilnya, hari ini stok (beras nasional,red) dua kali lipat, hampir dua juta ton," tutur Amran.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengakui selama dua tahun pertama menjadi pembantu presiden, benar-benar mendapat 'serangan' bertubi-tubi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

TAGS   Kementan