Mentan Dorong Perusahaan Eka Karya Flora Buka Akses Pasar Anggrek Secara Luas
jpnn.com, KARAWANG - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengunjungi Kebun Anggrek milik PT Eka Karya Graha Flora di wilayah Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (12/7).
Di sana, Mentan memantau sistem budi daya anggrek, sekaligus mendorong perusahaan tersebut agar memperluas akses pasar ekspor ke negara di seluruh dunia.
Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Liferdi Lukman, menjelaskan bahwa perkembangan anggrek yang dikelola Perusahaan Eka Karya merupakan tanaman berkualitas siap ekspor yang sudah memiliki pasar tetap seperti Jepang, China bahkan Amerika.
"Pak Menteri tadi menyampaikan agar perusahaan ini membuka kemungkinan export ke negara lain dengan menggunakan media. Kemurian beliau mengingatkan atase pertanian di negara eropa, US, timur tengah, singapore dan malaysia untuk membuka market secara luas," katanya.
Menurut Liferdi, dalam kesempatan ini Mentan memberi perhatian khusus pada tanaman anggrek hitam asal Papua. Menurut Mentan, kata Liferdi, anggrek Papua merupakan anggrek unggul yang memiliki kualitas bagus dan banyak disukai negara-negara di dunia.
"Salah satu konsentrasi Pak Menteri di perusahaan ini adalah spesies anggrek hitam asal papua. Beliau (Mentan) minta agar semua anggrek Indonesia betul-betul dijaga dan diperbanyak spesiesnya, terlebih yang menjadi kekayaan Indonesia," katanya.
Sebagai informasi, PT Ekakarya Graha Flora memiliki luas kebun sekitar 15 hektare yanf beralamat di Jalan Akses Tol Kalihurip Karawang, Jawa Barat. Perusahaan ini telah mengekspor anggrek hybrid phalaenopsis ke Jepang dan Singapore kurang lebih 50.000 tanaman pertahun.
Perusahaan ini juga memproduksi aneka jenis anggrek seperti Bulan (Phalenopsis), Anggrek Dendrobium, dan anggrek Vanda. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1996 ini mempunyai kapasitas produksi sebanyak 1,2 juta tanaman per tahun.