Mentan Lepas Ekspor Komoditas Larva Kering dari Bogor ke Inggris
Lebih lanjut, Syahrul menegaskan ekspor larva ini menjadi bukti nyata untuk membangkitkan minat generasi muda terjun ke sektor pertanian. Ia menilai, ekspor ini mampu menghadirkan kemampuan-kemampuan anak bangsa guna mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.
"Mengapa demikian? Karena ekspor larva kering ini adalah sesuatu yang tidak dimiliki negara lain. Oleh karena itu, pasti Bogor akan makin memiliki kemampuan untuk menghadirkan masyarakat yang makin baik," terangnya.
"Selain itu, produk pertanian memiliki potensi ekspor. Oleh karena itu ini menjadi peluang bagi anak-anak remaja kita, pemuda kita. Pokoknya pertanian itu adalah sesuatu yang pasti, pertanian menjadikan sesuatu agar mereka bisa hidup lebih baik bahkan pertanian adalah solusi dari lapangan kerja yang tersedia di setiap momentum," pintanya.
Syahrul mencontohkan bungkil sawit dapat dijadikan pakan ternak, kemudian larvanya menjadi makanan yang nilainya sangat mahal di luar negeri. Di sisi lain komoditas larva sangat dibutuhkan oleh seluruh dunia.
“Kalau begitu tinggal anak-anak mau berada dalam posisi apa, mau dia menjadi off taker dari pembeli saja atau mau dia menjadi pembudidaya. Kemudian bisa juga menjadi trading. Kalau begitu tinggal mereka (anak muda, res) memilih konsep-konsep yang sudah tersedia," tuturnya.
Pada pelepasan ekspor ini hadir Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan jika ingin anak anak muda saat ini dapat mencontoh apa yang sudah dilakukan PT Bio Cycle Indo.
“Mudah-mudahan apa yang sudah di contohkan oleh teman-teman Biocycle bisa menginspirasi kita semua bahwa ada sesuatu yang positif dari kreatifitas anak muda," kata Dedie.
Dedie juga mengatakan jika kebanyakan pendapatan kita Bogor ada dari sektor jasa didalamnya restoran, hotel, kuliner tetapi dengan tambahan adanya satu kreatifitas tentunya akan memberikan harapan kota Bogor mendapatkan PAD yang lain yang lebih termasuk juga penyerapan tenaga kerja untuk masyarakat.