Menteri Amran Canangkan Revitalisasi Kakao di Kolaka Utara
Jagung Sebagai Tanaman Sela
Selain membagikan bibit kakao, Amran juga memikirkan bagaimana menjaga semamangat petani Kolaka Utara di sela proses revitalisasi kakao. Menurutnya, selama masa proses peremajaan mulai penebangan, penanaman kembali, hingga berbuah, ada waktu sela selama sekitar 2 tahun, petani diminta menanam jagung.
Kementan, menurut Amran bagikan bibit jagung gratis untuk ditanam oleh petani, luasnya ditambah dari semula 3 ribu hektare menjadi 5 ribu hektare. "Harga jagung saat ini sedang bagus dan sangat cocok untuk ditanam petani di sini. Awal pemerintahan kita sudah buat aturan lewat Perpres terkait harga jagung yakni minimal Rp 3.150 per kilogram, sekarang harganya bahkan sudah mencapai Rp. 4.500 per kilogram," ungkap Amran yang juga berkesempatan memanen jagung di lahan seluas 22 hektare jagung pada acara tersebut.
Menurut Amran, sejauh harga komoditas yang ditanam petani menguntungkan, maka petani akan bersemangat berproduksi. Tahun 2018 ini, ekspor jagung bahkan sudah dilakukan, dan pasarnya masih besar terutama ke Filipina dan Malaysia. Padahal tahun 2013, Indonesia pernah mengimpor jagung hingga 3,5 juta ton dengan nilai sekitar 10 triliun.
Bupati Kolaka Utara Nur Rahman Umar menyatakan bahwa memang perlu langkah kongkrit untuk menunggu revitalisasi berjalan dengan baik, dengan menanam tanaman sela. Data Dinas Pertanian Kolaka Utara menunjukkan, sepanjang tahun 2018 ini, Kolaka Utara meralisasikan luas tanam sebanyak 6.601 hektare.
"Terima kasih Pak Menterinyang sudah jeli dan mau membantu petani di sini. Pilihan kami, sesuai dengan pak Menteri, yang terbaik adalah jagung. Kami sudah berhasil mengembangkan pertanaman jagung bahkan sudah panen, namun perlu upaya lebih keras untuk perluasan," terang Nur Rahmat.
Ke depan, Kolaka Utara diharapkan mampu mengembalikan kejayaan perkebunan kakao, dan tidak berhenti di sana, dengan industri pengolahan petani tidak lagi menjual biji tapi produk siap konsumsi sehingga kesejahteraan petani meningkat dan menjaga kesinambungan perkebunan kakao di Kolaka Utara. Selain bantuan bibit kakao dan jagung, Kementan juga membagikan bibit kelapa, pupuk dan sejumlah alat mesin pertanian (alsintan) berupa hand tractor, traktor roda empat, combine harvester, hingga excavator.(jpnn)