Menteri Basuki: Pembangunan Fasilitas Observasi Penyakit Menular Selesai Akhir Maret
jpnn.com, BATAM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan fasilitas observasi dan penampungan untuk penyakit menular, seperti wabah virus Corona (Covid-19) ditargetkan dapat selesai pada 28 Maret mendatang.
Basuki menjelaskan pembangunan fasilitas observasi dan penampungan di Pulau Galang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau tersebut, telah dimulai pada pekan ini.
"(Pengerjaannya) sudah dari hari Minggu kemarin, sampai 28 Maret," kata Basuki saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, Selasa.
Basuki menjelaskan fasilitas kesehatan tersebut memanfaatkan lokasi eks tempat penampungan (kamp pengungsi Vietnam) yang difungsikan sejak tahun 1979 hingga 1996. Nantinya, fasilitas kesehatan ini juga terdapat hunian untuk dokter, paramedik, serta sarana umum seperti dapur dan laundry.
Pada tahap pertama, Kementerian PUPR akan membangun ruang observasi yang dapat menampung 500 tempat tidur. Ruang observasi ini akan berbentuk seperti barak, di mana 1 barak terdiri dari 6-8 tempat tidur.
Selain ruang observasi, terdapat juga ruang isolasi yang dibangun untuk sekitar 50 orang, terdiri dari 30 kamar ICU (Intensive Care Unit) untuk perawatan lebih intensif dan 20 kamar non-ICU dengan peralatan sesuai standar yang berlaku.
Basuki menjelaskan bahwa fasilitas kesehatan untuk penampungan dan observasi ini memang saat ini diutamakan untuk Corona, namun nantinya juga ditujukan untuk penyakit menular lainnya.
Dari segi lokasi, Basuki menilai fasilitas kesehatan di Pulau Galang, Batam ini lebih layak karena dapat ditempuh dengan kapal besar dan pesawat besar, serta jauh dari pemukiman. Kondisi ini berbeda dengan pusat perawatan Corona yang terletak di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, maupun di Natuna, Kepulauan Riau.