Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menteri LHK Paparkan Cara Penurunan Emisi di Talanoa Dialog

Rabu, 12 Desember 2018 – 18:00 WIB
Menteri LHK Paparkan Cara Penurunan Emisi di Talanoa Dialog - JPNN.COM
Menteri LHK Siti Nurbaya saat dalam Talanoa Dialog di COP24 Katowice, Polandia. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, POLANDIA - Sebagai salah satu bagian penting dari COP 24 UNFCCC, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya memaparkan strategi Indonesia dalam upaya menurunkan emisi pada Talanoa Dialogue.

Ini adalah sebuah diskusi untuk menjaring berbagai masukan dari multi-stakeholder, Selasa siang, (11/12 waktu setempat) di Katowice Polandia.  

Talanoa adalah ungkapan tradisional dari Fiji yang merefleksikan sebuah proses dialog yang inklusif, partisipatif dan transparan melalui pertukaran ide, keterampilan dan pengalaman dari keberhasilan program dan kebijakan yang telah dilaksanakan.

Dalam konteks persiapan Nationally Determined Contributions (NDC), Indonesia telah menetapkan target penurunan emisi 29% tanpa syarat, hingga 41% target penurunan emisi bersyarat dari skenario BAU pada 2030, dengan kehutanan dan energi sebagai sektor sasaran utama.

Dijelaskan Menteri Siti, di sektor kehutanan, target 17,2% dari 29% akan dicapai melalui pengurangan deforestasi dari 0,9 juta ha per tahun pada tahun 2010 menjadi 0,35 juta ha per tahun pada tahun 2030.

“Kami juga menargetkan untuk memulihkan 2 juta hektar lahan gambut dan merehabilitasi 2 juta hektar lahan terdegradasi pada tahun 2030. Peningkatan pengelolaan hutan produksi, baik hutan alam dan hutan tanaman, juga merupakan prioritas NDC kami”, kata Siti Nurbaya dalam diskusi.

Sementara di sektor energi, target 11% dari 29% akan tercapai melalui Peningkatan efisiensi dalam konsumsi energi final dan penerapan clean coal technology di pembangkit listrik, dari 0% pada 2010 menjadi 75% pada tahun 2030; Meningkatkan penggunaan energi terbarukan dalam produksi listrik menjadi 23% bauran energi pada tahun 2025; Meningkatkan penggunaan biofuel di sektor transportasi (wajib B30) hingga 90%; dan Jalur distribusi gas tambahan dan stasiun bahan bakar gas alam terkompresi (SPBG) hingga 100%.

Menteri Siti menambahkan adaptasi adalah bagian penting dari NDC Indonesia, dengan tiga wilayah target ketahanan iklim, yaitu: ketahanan ekonomi, ketahanan sosial dan ketahanan ekosistem dan lanskap.

Menteri LHK Siti Nurbaya memaparkans strategi penurunan emisi Indonesia dalam Talanoa Dialog  

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News