Menteri LHK Ungkap Duka Lion Air-610 di Pembukaan IGR4
Selanjutnya Menteri Siti kembali menegaskan bahwa Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam agenda perubahan iklim, termasuk dalam implementasi berbagai perjanjian global.
Salah satunya adalah perlindungan ekosistem pesisir dan laut dari kegiatan berbasis lahan, sebagaimana yang menjadi tema utama digelarnya IGR-4.
''Indonesia sangat mementingkan keberlanjutan planet ini, khususnya pada isu-isu perubahan iklim, merkuri, air dan polusi udara,'' ungkap Menteri Siti.
''Serta kelangsungan hidup keanekaragaman hayati dan laut kita sebagai warisan generasi masa depan, sehingga mereka masih dapat menikmati dan hidup selaras dengan alam,'' tambahnya.
Akan ada beberapa sesi sidang selama dua hari penyelenggaraan IGR-4. Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar sebagai Ketua Forum setelah sebelumnya diketuai Filipina, akan memimpin berbagai sidang untuk menghasilkan berbagai kesepakatan baru antar negara.
Nantinya perwakilan negara-negara akan menyepakati hasil review pelaksanaan program aksi di tingkat global, regional, dan nasional selama periode 2012-2017, Future of the Global Programme of Action pada periode 2018-2022, dan program aksi yang akan dilaksanakan pada periode 2018-2022.
Kesepakatan IGR-4 selanjutnya akan dituangkan dalam 'Bali Declaration on the Protection of the Marine Environment From Land-Based Activities'.
''Saya percaya bahwa forum IGR di Bali akan menghasilkan komitmen yang berguna untuk memecahkan masalah pencemaran laut yang berasal dari kegiatan berbasis lahan,'' kata Menteri Siti.(adv/jpnn)