Menteri Pariwisata Keluarkan Jurus Baru Menghadapi Realitas
Nah, dengan potensi maha besar seperti itu bagaimana ceritanya kita bisa dikalahkan negara kecil seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Kalau diibaratkan tinju, bisa saya katakan kita ini petinju kelas berat tapi DIKALAHKAN petinju kelas bulu. Betul-betul ironis.
Karena itu ketika Presiden memberi mandat saya untuk mendatangkan 20 juta wisatawan di tahun 2019 banyak orang baik internal maupun eksternal meragukannya. Mereka menyebut itu pekerjaan mustahil. Namun saya berpikiran lain. Kalau kita melihat fakta brutal, seharusnya target itu masih kecil. Kenapa? Karena di tahun yang sama Malaysia dan Thailand diprediksi akan mendatangkan 35 juta wisman. Itu berarti petinju kelas berat MASIH dikalahkan petinju kelas bulu.
Kita tak boleh menggunakan ukuran internal yang meninabobokkan kita. Itu namanya tidak facing reality. Dalam bertanding kita harus menggunakan ukuran-ukuran lawan kita. Dengan begitu kita tahu bagaimana memenangkan persaingan.
Ingat rekan-rekan, BAIK saja tidak cukup, kita harus menjadi yang TERBAIK.
Demikianlah facing reality. Strong leadership itu berawal dari facing reality. Karena dengan melihat fakta yang sebenarnya, kita akan dapat menentukan apa yang harus kita lakukan dengan tepat. Hal ini mengajarkan kita untuk menghadapi kenyataan, meskipun fakta itu brutal.
Salam Pesona Indonesia!!!