Menteri Saleh Minta Hisensea Jadikan Indonesia Basis Produksi Ponsel Tiongkok
jpnn.com - JAKARTA- Dalam kunjungan kerja ke kantor pusat produsen elektronika dan telekomunikasi seluler Hisense, di Qingdao, Tiongkok, Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin berusaha menggaet perusahaan raksasa elektronik kelas atas itu untuk berinvestasi di Indonesia.
Saat ini, Hisense telah menjangkau 130 negara dengan memiliki 17 fasilitas produksi yang tersebar di Tiongkok, Afrika Selatan, Algeria, dan Mesir dan memiliki 7 pusat R&D (riset dan pengembangan) produk.
Hisense telah mampu memproduksi 15 juta unit ponsel per tahun dengan kapasitas produksi per hari mencapai 3.500 unit ponsel. Indonesia adalah pasar terbesar produk ponsel Hisense di luar Tiongkok. Mereka tengah ancang-ancang memperkuat penguasaan pasar di Amerika melalui pemasaran dan akuisisi.
“Kami harapkan supaya ke depan investasi Hisense yang masuk di Indonesia tidak hanya perakitan, tetapi juga sebagai basis produksi mereka untuk pasar ekspor serta mampu meningkatkan komponen lokal dari Indonesia,” papar Saleh dalam siaran persnya, Jumat (4/12).
Saleh mengharapkan, dalam kunjungan kerjanya ini, juga akan menggaet lebih banyak investor asal Tiongkok dan betul-betul merealisasikan investasinya. “Ini salah satu upaya untuk lebih memantapkan rencana investasi mereka agar dapat segera terealisasi, sekaligus memastikan calon investor memang serius, dan mereka juga merasa kita serius menanggapi minat mereka," urainya.
Sebelumnya, Menperin disambut oleh Walikota Qingdao, Zhang Xingi yang mengakui posisi Indonesia sangat penting bagi Tiongkok, baik perdagangan dan investasi.
"Pemerintah pusat dan daerah di Tiongkok terus mendorong peningkatan dan perluasan kerja sama industri manufaktur kedua negara," tandasnya. (esy/jpnn)