Menteri Siti Beri Kabar Gembira soal Kondisi Gajah Erin
Gajah merupakan satwa payung, yang keberadaannya menandakan sehatnya suatu ekosistem, tersedianya sumber daya untuk mendukung kehidupan satwa lainnya. Pada umumnya kematian Gajah diduga kuat karena perburuan yang mengincar bagian tubuh.
''Saya mengecam keras dan sudah minta Dirjen penegakan hukum jangan kendor untuk memburu pelaku-pelaku kejahatan satwa seperti ini. Jangan sampai ada Erin-erin berikutnya,'' tegas Menteri Siti.
Jumlah Gajah liar yang berada di Taman Nasional Way Kambas, dengan Metode Mark-Recapture menggunakan DNA kotoran Gajah pada tahun 2010, ditemukan sebanyak 247 individu, dengan rentang estimasi 220-278 individu. Di Lampung secara khusus, Gajah merupakan satwa maskot yang keberadaannya mendukung pariwisata berbasis satwa liar atau ekologis.
Erin pertama kali ditemukan pada tanggal 23 Juni 2016 oleh Tim Elephant Respon Unit (ERU) TNWK di perbatasan Rawa Arjo, RPTN Susukan Baru. Kondisinya sangat memprihatinkan, ditinggalkan rombongan, malnutrisi, dehidrasi, dan belalai buntung. Erin diduga kuat terjebak perangkap pemburu yang dipasang untuk menjerat Rusa dan Babi Hutan.
Saat itu Erin Langsung dirawat di Rumah Sakit Gajah di PLG Way Kambas. Sekarang kondisinya semakin membaik dengan bobot tubuh mencapai 470 Kg, atau hampir dua kali lipat dari saat ditemukan. Setiap hari dirawat khusus oleh tim doker dan medis RS Gajah.
''Apa yang menimpa Erin akan menjadi pengingat kita untuk terus menjaga habitat Gajah Sumatera. Butuh peran serta semua pihak menjaganya,'' pungkas Menteri Siti. (adv/jpnn)