Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com
Melibatkan Inafis Polres Aceh dan Dokter Hewan:

Menteri Siti: KLHK Serius Menangani Kematian Gajah Bunta

Rabu, 13 Juni 2018 – 22:43 WIB
Menteri Siti: KLHK Serius Menangani Kematian Gajah Bunta - JPNN.COM
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan menyelidiki dan menangani secara serius kasus kematian gajah bernama “Bunta” yang diduga diracun orang tak beradab pada Sabtu (9/6) lalu. Apalagi ini hewan yang dilindungi dan peristiwanya di sekitar Conservation of Respond Unit (CRU) di Desa Bunin, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur.

“Kami akan segera memanggil pihak CRU Serbajadi, Aceh Timur, Aceh. Ini terkait dengan kematian gajah benama Bunta yang mati dibunuh di tempat konservasi tersebut,” tegas Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar di sela-sela meninjau pengelolaan sampah saat mudik di Tol Cikampek, Rabu (13/6).?

Menurut Siti Nurbaya, tempat konservasi tersebut mendapatkan bantuan dana dari pihak swasta. "Secara keseluruhan di Aceh itu kan memang tempat satwanya di sana ada pusat tempat konservasi gajah sebanyak 7 CRU. Jadi unit ini untuk mengatasi mitigasi konflik di Aceh timur, Utara dan Pidi, Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Selatan, biayanya oleh USAID, oleh Astra juga. Jadi biayanya dari mitra,” katanya.

?Mengenai perkembangan penanganan gajah bunta, Menteri Siti menjelaskan KLHK bersama tim Inafis dan Identifikasi Polres Aceh Timur serta tim dokter hewan BKSDA Aceh, melakukan nekropsi dan olah tempat kejadian perkara atau TKP dengan hasil sebagai berikut:

Pertama, pengambilan sampel jantung, limpa, usus dan ginjal untuk uji laboratorium. Kedua, pengambilan sisa patahan gading sebelah kiri sepanjang 46 cm (sisanya hilang) berat belum ditimbang dan gading sebelah kanan sepanjang 148 cm berat belum ditimbang sebagai berat badan.

Ketiga, diagnosa sementara tim medis BKSDA Aceh adalah toxicosis, berdasarkan kerusakan dan perubahan organ-organ usus mengalami pendarahan, jantung nekrosis, dan hiperemi, pembengkakan (oedema) dan sianosis pada paru, oedema (pembengkakan) hati, cairan dirongga dada sangat keruh dan adanya buah kuini di dalam usus serta ditemukan buah tersebut didekat bangkai satwa.

“Selanjutnya, sampel (limpa, usus, jantung dan ginjal) yang diambil pada Rabu (13/6) akan kami kirim ke Puslabfor Cabang Medan melalui penyidik Polres Aceh Timur,” kata Siti sambil menambahakn kasus kematian gajah ini baru pertama kali terjadi di Aceh Timur.

Gajah Terlatih

KLHK akan menyelidiki dan menangani secara serius kasus kematian gajah bernama “Bunta” yang diduga diracun orang tak beradab pada Sabtu (9/6) lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close