Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menteri Susi Ngeluh Minimnya Kredit Bank untuk Nelayan

Rabu, 13 Mei 2015 – 21:47 WIB
Menteri Susi Ngeluh Minimnya Kredit Bank untuk Nelayan - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menyayangkan minimnya kredit bank yang disalurkan pada nelayan. Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit bank yang disalurkan ke sektor maritim baru mencapai Rp 17,6 triliun per Desember 2014.

Artinya, jumlah itu hanya mencapai 0,49 persen dari total kredit yang disalurkan industri perbankan sebesar Rp 3.600 triliun. Dari jumlah Rp 17,6 triliun itu, sebanyak 75 persen berupa kredit modal kerja. Sementara, sisanya merupakan modal investasi.

"Sektor usaha di bidang kelautan dan perikanan potensinya sangat besar dan itu membutuhkan pembiayaan yang sangat besar. Bisa masukkan kredit ke kegiatan penangkapan ikan, budidaya, pengolahan, pemasaran produk, wisata bahari, dan jasa pendukung lainnya," ujar Susi dalam siaran persnya, Rabu (13/5).

Untungnya, sambung Susi, tahun ini OJK siap menyalurkan kredit yang lebih besar. Nantinya, ada beberapa bank yang bakal memberikan kredit langsung pada neyalan. Selain itu, bank juga bakal melakukan beberapa pembiayaan.

Di antaranya ialah pemibayaan kapal, penyediaan lemari pendingin atau cold storage, sentra produksi perikanan, rumput laut dan pelabuhan.

"OJK menargetkan pertumbuhan kredit di sektor kelautan dan perikanan pada tahun ini akan naik sebesar 67 persen atau akan naik menjadi Rp 29 triliun pada akhir tahun ini. Hal ini tentu perlu diikuti dengan kesiapan Indonesia untuk dapat meningkatkan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan yang berkeadilan," tandas bos maskapai Susi Air ini. (chi/jpnn)

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menyayangkan minimnya kredit bank yang disalurkan pada nelayan. Dari data Otoritas

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close