Menunai Listrik dari Laut
R. Dwi Susanto*, PhDjpnn.com - WALAUPUN 70 persen wilayah kita adalah laut, dan sumber daya alam seperti minyak dan gas bumi serta mineral berharga sebagian besar berada di laut, namun kebijakan nasional kita dalam bidang IPOLEKSOSBUDMIL (Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pendidikan dan Militer) masih cenderung beroritasi ke darat. Selain sumber daya ikan, banyak tumbuhan laut yang bisa dijadikan bahan obat-obatan maupun kosmetik.
Sejarah juga sudah membuktikan, kerajaan Majapahit dan Mulawarman bisa menguasai wilayah Asia Tenggara, karena kekuatan angkatan lautnya. Apabila angkatan laut dan udara kita tangguh, pencurian ikan bisa dikurangi dan banyak devisa yang bisa diselamatkan. Itu berarti juga akan meningkatkan kesejahteraan nelayan. Iklim ekstrim dan perubahan iklim serta kenaikan muka air laut sangat dipengaruhi oleh kondisi laut kita serta Samudra Pasific dan Hindia. Oleh karenanya, kunci kesuksesan dan kelanggengan bangsa bergantung dari keberanian kita untuk merubah paradigma darat ke laut.
Diversifikasi energi untuk mengurangi ketergantungan energi nasional terhadap suplai dari minyak bumi menjadi tren baru dari kebijakan energi dibanyak negara, di samping usaha penghematan penggunaan energi dan tekanan dampak lingkungan karena polusi yang dihasilkan oleh bahan bakar minyak dan batubara. Pengembangan dan penggunaan energi terbarukan menjadi salah satu kebijakan yang harus diambil jika suatu negara menginginkan terjaganya stabilitas perekonomiannya. Kenaikan harga BBM bersubisidi baru-baru ini, merupakan salah satu kebijakan pemerintah agar bisa mengurangi beban hutang yang semakin berat akibat subsidi bahan bakar.
Dengan harga minyak yang rendah setelah mencapai hampir USD 150 per barel tahun 2010, saatnya yang bagus untuk mengalokasikan sebagian subsidi minyak untuk membiayai proyek energi alternatif. Ada beberapa sumber energi alternatif terbarukan yang bisa dikembangkan seperti energi matahari, biomassa, biofuel, air/hidro, panas bumi, angin, gelombang laut, suhu laut dan arus pasang surut laut.
Ramah Linkungan dan tahan iklim
Syarat utama energi alternatif terbarukan adalah ramah lingkungan dan tahan jangka panjang karena perubahan iklim. Dua masalah utama dengan penggunaan bahan bakar minyak bumi dan batubara adalah faktor ekonomi dan lingkungan.
Dari segi ekonomi, tidak ada jaminan jumlah cadangan yang tersedia dan dapat tereksploitasi dalam dekade mendatang dan masalah suplai sehingga harganya banyak bergantung dari berbagai faktor lain seperti politik, keamanan.
Faktor linkungan akan semakin berat dimasa mendatang dengan adanya kesadaran akan lingkungan yang makin besar. Polusi akibat emisi pembakaran bahan bakar fosil ke lingkungan memiliki dampak langsung maupun tidak langsung kepada derajat kesehatan manusia.