Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menurut Habib Rizieq, Penjemputan Paksa Menimbulkan Efek Negatif

Sabtu, 12 Desember 2020 – 06:17 WIB
Menurut Habib Rizieq, Penjemputan Paksa Menimbulkan Efek Negatif - JPNN.COM
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab saat tiba di kediamannya di Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa (10/11). Foto: Ricardo/JPNN.COM

jpnn.com, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab meminta polisi tidak menggunakan kekuatan pasukan berlebihan, untuk melakukan penjemputan paksa terhadap dirinya yang berstatus sebagai tersangka atas kasus kerumunan massa di Petamburan, Jakarta Pusat.

"Polda Metro Jaya, tidak perlu mengerahkan kekuatan secara berlebihan. Bahkan, menurut saya, tidak perlu ada penjemputan, tidak perlu ada pengerahan pasukan," kata Habib Rizieq dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube Front TV, Sabtu (12/12).

Menurut dia, proses penjemputan paksa hanya akan menghasilkan efek negatif. Misalnya saja berpotensi memunculkan kerumunan massa, yang seharusnya bisa dihindari pada saat pandemi COVID-19.

Selain itu, kata dia, pengerahan pasukan untuk menjemput paksa dirinya bakal menelan biaya besar. Hal itu yang coba dihindarkan oleh Habib Rizieq.

"Itu hanya akan mengeluarkan biaya banyak. Kemudian ditambah menguras tenaga dan berbahaya mengundang perhatian masyarakat, sehingga terjadi kerumunan," ujar pria Petamburan itu.

Dia pun menjamin, akan memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya pada Sabtu ini, untuk diperiksa sebagai tersangka kasus kerumunan massa di Petamburan.

"Jadi tidak usah khawatir, tidak perlu ada pengerahan kekuatan dan pasukan," ujar dia.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menegaskan pihaknya bakal melakukan penangkapan terhadap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, Kamis (10/12).

Menurut Habib Rizieq, penjemputan paksa dirinya hanya akan menghasilkan efek negatif. Apa saja itu? Simak penjelasannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News