Menyapa Dunia dengan Koleksi ’’Ter-Ter’’
Jumat, 06 Mei 2011 – 08:21 WIB
Selain itu, Wahid yang didampingi Konjen RI di Dubai, Mansyur Pangeran, juga menyebut pernah digelar Indonesia Cultural Night 2008. Kala itu menghadirkan musik etnis bernuansa Arab, Kiai Kanjeng pimpinan Emha Ainun Najib Jogjakarta. ’’Sambutannya luar biasa! Publik di sini senang, terhibur, dan apresiatif.Termasuk, acara rutin yang sudah digelar dua kali di KBRI pula, namanya Asia Food Fair. Pameran makanan ini malah sudah diikuti 18 negara dan mereka terus mendesar agar digelar di tempat kami,’’ kata Wahid yang kelahiran Gombong, Jawa Tengah itu. Wahid senang, ATM ini dilangsungkan di Dubai. Sebuah kota yang amat inspiratif bagi dunia perdagangan dan pariwisata.
’’Anda lihat sendiri, Dubai ini nggak punya kekayaan alam apa-apa! Minyak nggak banyak. Alam tandus, padang pasir. Tetapi punya visi dan berani! Kita punya segalanya, tapi sayang pincang dalam menerapkan dua hal itu,’’ aku Wahid. Betul, dengan era otonomisasi sekarang, banyak pemimpin daerah yang punya visi tapi tak punya keberanian. Atau punya keberanian tapi tak punya misi. Itupun sudah dianggap lebih beruntung, daripada sudah tidak punya visi, nggak berani pula! (bersambung)