Menyedihkan, 205 Pelajar Tersangkut Kasus Narkoba
Dari satu orang itulah, narkoba kemudian disebar ke lingkungan sekolah.
Mereka biasa mengonsumsinya di sekolah setelah jam belajar atau di warung-warung dekat sekolah.
Nah, ketika sudah sekali mencoba, mereka kembali mengonsumsi barang haram tersebut.
Rasa penasaran dan ikatan persahabatan menjadi alasan yang membuat para pelajar terjerumus narkoba.
"Kalau tidak terkontrol, mereka bisa terus ingin yang lain. Setelah lulus SMP, mereka berani mencicipi sabu-sabu saat SMA," imbuh mantan Kasubbaghumas Polrestabes Surabaya itu.
Umumnya, para pelajar yang ditangani BNNK diantar gurunya.
Artinya, sekolah sebenarnya cukup tanggap untuk menangani anak didik yang mengonsumsi narkoba.
Mereka cepat merespons saat menerima laporan siswa yang mengetahui bahwa temannya menjajal barang haram tersebut.