Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menyedihkan, Mustina Dipasung Keluarga Usai Melahirkan

Senin, 13 November 2017 – 18:13 WIB
Menyedihkan, Mustina Dipasung Keluarga Usai Melahirkan - JPNN.COM
Mustina S mengintip dari dalam gubuk. Dia dipasung orang tuanya karena diduga memiliki sakit kejiwaan. Foto : New Tapanuli/JPG

Sesuai penuturan orang tua Mustina dan keluarganya kepada Parulian, Mustina merupakan tamatan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Barus Tapteng.

Sesudah tamat, dia berangkat merantau ke Medan. Tidak berapa lama merantau langsung menikah dengan suaminya, Suhery. Dari hasil pernikahan tersebut, pasangan ini memiliki satu anak.

“Setelah 20 hari melahirkan anak pertamanya, ada masalah dalam rumah tangga mereka. Suaminya pergi kerja satu harian tidak pulang-pulang tanpa memberi kabar dan pesan. Hal itu membuat Mustina terpukul mentalnya. Dari situlah awalnya Mustina tidak sadarkan diri,” terangnya.

Melihat kondisi tersebut, Mustina sempat dibawa berobat dan sehat kembali. Menyusul pulangnya kembali suami Mustina. Dan, setelah melahirkan anak keduanya, penyakit Mustina kambuh kembali dan kelakuannya menjadi aneh. Terkadang, Mustina mau memaki orang, jalan-jalan ke kampung tetangga hingga bermalam di rumah orang lain.

“Karena takut terjadi yang tidak diinginkan, maka keluarganya, termasuk orang tuanya mengurung Mustina,” ungkapnya.

Melihat kondisi Mustina mengalami gangguan kejiwaan, suaminya pun pergi meninggalkannya dan membawa kedua anak mereka.

“Kondisi itulah yang membuat Mustina semakin terpukul, tidak bisa ketemu dengan kedua anaknya. Karena kedua orang tua Mustina adalah orang miskin, tidak sanggup membawa berobat ke rumah sakit jiwa, salah satu cara mereka adalah dengan mengurungnya dalam ruangan kecil itu.

“Kedua orang tua Mustina sangat mengharapkan dukungan dari dermawan yang mau membawa putri pertamanya berobat ke rumah sakit jiwa,” sebut Simatupang. (ts/mtabag)

Seorang ibu rumah tangga di Desa Ladang Tengah, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut, harus menjalani hari-harinya di gubuk 2×2 meter.

Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News