Menyongsong Harapan di Ujung Pandemi
Oleh: Bambang Soesatyo, Ketua MPR RITantangan berikutnya adalah bagaimana pemerintah merumuskan formula kebijakan yang dapat menumbuhkan minat para pemodal asing untuk berbisnis di Indonesia. Jika Indonesia mampu menarik banyak investasi baru, akan tersedia banyak lapangan kerja.
Sayangnya, informasi kenaikan peringkat GNI itu diumumkan ketika komunitas investor di seluruh dunia masih harus menahan diri akibat pandemi global Covid-19. Namun, untuk memperkuat persepsi komunitas investor itu, persiapan terbaik yang bisa dilakukan bersama adalah menjaga citra negara, terutama kemampuan mengendalikan dan memutus rantai penularan Covid-19.
Persepsi positif tentang perekonomian Indonesia sudah terbentuk sejak Mei 2020 ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terapresiasi secara berkelanjutan. Respons dari penguatan rupiah itu adalah masuknya modal asing ke pasar uang dalam negeri. Kecenderungan ini diperkuat dengan pernyataan seorang Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) tentang indikator awal yang memperlihatkan Indonesia tidak akan jatuh ke lubang resesi dalam waktu dekat.
Meski per kuartal II ekonomi tumbuh negatif, Indonesia diperkirakan mampu menghindar dari situasi terburuk. Indikatornya, antara lain adalah membaiknya indeks volatilitas yang mengukur ketidakpastian (uncertainty), faktor Tiongkok yang mulai memulihkan kegiatan ekspor-impor, kenaikan aktivitas bongkar muat kapal impor di pelabuhan, hingga inflasi yang terkendali.
Kinerja perekonomian Indonesia memang sedang melemah, tetapi ada momentum penguatan dan harapan besar saat pandemi Covid-19 berakhir. Agar momentum itu tidak sia-sia, biasakan menerapkan protokol kesehatan.(jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: