Menyusuri Kampung Bersejarah China Benteng
Dupa di Teras Rumah, Kertas Mantra Menempel di PintuSenin, 19 April 2010 – 06:34 WIB
Karena erosi, bantaran Sungai Cisadane yang dulu lebar terkikis. Wihara itu pun terancam. Demi alasan keselamatan, wihara dipindahkan ke area yang lebih menjorok. Pemindahan tersebut dilakukan pada 1966. Wihara tersebut bertahan hingga kini.
"Makin lama, penduduk sekitar wihara makin banyak. Malah sekarang berkembang menjadi tiga kampung dengan total 350 KK," jelas Edi. Tiga kampung itu adalah Sewan Lebak Wangi, Sewan Tangga Asam, dan Kokun. Semuanya berada di bawah Kelurahan Mekarsari.
Soal asal muasal nama Chinben, Edi bertutur, daerah yang mereka tempati saat ini merupakan bekas benteng Belanda. Dari situlah nama Chinben disematkan. Sejumlah informasi menyebutkan, warga Chinben terbagi menjadi dua golongan. Itu didasarkan pada kedatangan mereka dari Tiongkok. Golongan pertama datang pada abad ke-15 untuk menjadi pekerja dan pedagang. Mereka mencapai Tangerang dengan perahu sederhana.