Menyusuri Kampung Bersejarah China Benteng
Dupa di Teras Rumah, Kertas Mantra Menempel di PintuSenin, 19 April 2010 – 06:34 WIB
Kondisi gereja itu sangat sederhana. Di dalamnya ada kursi plastik hijau yang ditumpuk di sudut. Kayu salib di atas altar lusuh. Lalu, mimbarnya berdebu. "Sekarang tidak ada kegiatan lagi," ujar dia.
Tak jauh dari gereja itu, ada tempat untuk menampung orang-orang yang mengalami gangguan jiwa. Tempat tersebut bernama Yayasan Bina Mandiri. Area yayasan itu cukup luas. "Ini dulu bekas sarang walet. Sejak lima tahun lalu, didirikan yayasan ini," tutur Sugiarti, 43, pengelola yayasan tersebut.
Dia menyebut, saat ini ada 13 penderita gangguan jiwa yang dirawat di yayasan itu. Semuanya adalah warga Tangerang. Karena keterbatasan, tidak ada seorang pun ahli kejiwaan yang didatangkan. Hanya pendekatan secara Kristen yang digunakan untuk membimbing pasien. "Kami rutin membaca Alkitab, melakukan kebaktian, dan lainnya," papar Sugiarti.