Meraba Taktik Argentina di Piala Dunia 2018
Dibandingkan pelatih-pelatih Argentina terdahulunya sekaliber Alejandro Sabella (2011-2014), Gerardo Martino (2014-2016) dan Edgardo Bauza (2016-2017), rata-rata susah move on dari formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1. Sampaoli mengingatkan publik Argentina pada Marcelo Bielsa, pelatih Argentina di 1998-2004.
Kebetulan Sampaoli merupakan salah satu Bielsista, pelatih penganut gaya Bielsa dalam melatih. Rekornya dalam sepuluh pertandingan pertama pun nyaris mirip. Bielsa dan Sampaoli sama jumlah kemenangannya dalam sepuluh laga pertama, lima kali. Bedanya, Bielsa lebih sering kalah di sepuluh laganya itu (tiga kali), Sampaoli baru dua kali.
Tak hanya posisi Mascherano yang banyak pilihan di tangan Sampaoli. Supporting yang ada di sekitar La Pulga pun banyak pilihan. Bukan hanya berkolaborasi dengan Angel Di Maria atau Paolo Dybala, top scorer Eropa di musim ini tersebut pernah berkolaborasi dengan Eduardo Salvio.
Dikutip dari Infobae, Lionel Messi percaya dengan eksperimen yang dilakukan Sampaoli itu. Di Piala Dunia nanti, Messi konfiden itu yang jadi senjata Argentina. ''Dia mengaplikasikan skema dan taktiknya itu sesuai dengan kemampuan kami,'' tutur Messi yang mencicipi Piala Dunia ke-4-nya itu.
Dia menggaris bawahi jika bermain di laga kompetitif. Tepatnya pada laga di Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL. Dari empat kali main Argentina-nya Sampaoli cuma bisa sekali menang dan tiga kali tertahan. Termasuk dari Uruguay dan Peru sebagai sama-sama yang lolos ke Rusia. ''Kami masih dalam proses,'' lanjut Messi. (ren)