Meramal dengan Tarian dan Menarik Energi Gerak
Sabtu, 31 Juli 2010 – 15:43 WIB
"Saya senang menulis puisi. Mempelajari karakter orang bisa menjadi inspirasi untuk menulis puisi, misalnya ketika saya menulis puisi di atas kanvas," ujarnya.
Dari jam terbangnya sebagai peramal yang sering meramal di berbagai even ini, ia akan mengembangkan meramal melalui tarian. Sebab ini juga merupakan sebuah nilai seni karena termasuk dalam performance art.
"Tapi saya tidak menjamin kalau setiap melakukan ramal tari saya tidak akan mengalami trance, tergantung energi saya juga. Makanya untuk melaunching ramal tarian saya di Cups Café tanggal 1 Agustus besok jam 6 sore, saya pun berpuasa," promonya. Artha yakin bahwa ramal tarian yang baru pertama kali di Indonesia ini dapat menjadi alternatif pilihan. Baik itu di dunia ramal sendiri maupun di dunia berkeseniannya.(*/aj/jpnn)