Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Merasakan Fenomena Obama di Jantung Amerika (1)

Monumen Tanda Tangan Jadi Penanda Kemenangan

Selasa, 11 November 2008 – 10:25 WIB
Merasakan Fenomena Obama di Jantung Amerika (1) - JPNN.COM
Foto :DOAN WIDHIANDONO /JAWA POS
Karena itu, hingga pekan ini, aliran warga yang ingin merayakan terpenuhinya mimpi berumur 45 tahun tersebut belum berhenti. Kemeriahan pun masih terasa di depan papan ekspresi yang sepintas justru mirip wahana grafiti tersebut. Di dekat papan tripleks itu ada orang yang menjual kaus bergambar Barack Obama. Cukup murah untuk ukuran Amerika. Hanya USD 10. Kualitas kaus itu sebenarnya tak terlampau apik. Kainnya tipis, cenderung panas, dan terasa menerawang. ''It's OK. Ini sekadar suvenir dan properti foto di sini,'' kata Amber, seorang pengunjung wanita, lantas terbahak.

Dengan terpilihnya Obama, tempat Martin Luther King Jr ''bermimpi'' pun cukup mencuri perhatian. Pada pawai masal di Washington empat dekade lalu, King berpidato di anak tangga teratas menuju bangunan Lincoln Memorial. Kala itu, sekitar sejuta orang membentang berkumpul di bawahnya untuk mendengarkan orasinya yang menginspirasi orang.

Kini, lantai tempat King berdiri diberi tanda khusus. Lantai itu dipahat tulisan I Have a Dream, plus nama dan tanggal pidato King. Dari tempat pidato itu, kalau orang memandang lurus ke depan akan terlihat kolam refleksi, kolam dangkal yang juga menjadi ''tempat wisata'' bebek-bebek liar. Di seberang itu ada World War II Memorial, monumen berbentuk pilar-pilar dan air mancur untuk memperingati kepahlawanan prajurit AS pada Perang Dunia II.

Di seberangnya lagi, masih dalam satu garis lurus, tampak Washington Monument, tugu berujung limas yang juga menjadi salah satu landmark Washington DC. Dan, nun jauh di depan ada Gedung Capitol. Karena berada segaris, kubah gedung terkenal itu kadang tertutup oleh Washington Monument. Kalau orang berdiri tidak dalam satu garis lurus, kubah itu terlihat mengintip-intip di cakrawala Washington.

TERpILIHYA Barack Obama sebagai presiden Amerika Serikat (AS) bukan proses politik biasa. Pemilihan umum itu menghasilkan pemenuhan mimpi. Mimpi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News