Mereka Berjuang, demi Mencerdaskan Anak Bangsa
Senin, 21 Juni 2010 – 09:37 WIB
Belum lagi soal buku, yang konon juga gratis. Fakta di lapangan, tidak sedikit pula buku gratis yang terbengkelai, karena pihak pengelola sekolah pada umumnya lebih memilih menggunakan buku-buku komersial dengan mengesampingkan buku-buku gratis maupun buku-buku murah lainnya. Alhasil, siswa diwajibkan membeli buku-bukup pelajaran, yang jika ditotal nilainya juga mencapai ratusan ribu rupiah.
Bagi warga Miskin, uang Rp 300 ribu - Rp 400 ribu merupakan uang yang tidak sedikit. Karena itu, banyak warga miskin yang lebih memilih mempekerjakan anak-anaknya untuk mendapatkan uang, daripada menyekolahkan anaknya, yang katanya gratis, masih saja ada yang harus dibayar.