Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mereka Rela Telanjang demi Exo-Art (1)

Pilih Seniman yang Sudah Dikenal

Senin, 18 Februari 2013 – 11:38 WIB
Mereka Rela Telanjang demi Exo-Art (1) - JPNN.COM
KARYA SENI: Salah seorang model dilukis tanpa pakaian. FOTO: PANDJI / JAWA POS
Perlahan-lahan, nama Intan mulai terkenal di kalangan pelukis beraliran exo-art. Panggilan untuk menjadi model silih berganti datang. Kini dalam sebulan dia bisa menjadi model untuk 5-10 pelukis sekaligus. Karya yang menggambarkan dirinya pun bisa mencapai 20-30 per bulan. "Paling bangga waktu main ke galeri seni milik pelukis itu. Banyak lukisan yang menggambarkan diriku," jelasnya.

Lantas, berapa bayaran yang diterima Intan untuk sekali dilukis? Dengan lantang dia mengatakan tidak pernah mempermasalahkan bayaran. Bagi dia, menjadi objek lukisan bukanlah mata pencaharian. "Aku sudah punya kerjaan tetap. Jadi model lukisan hanya mengisi waktu dan penghargaanku terhadap karya seni. Jadi, nggak pernah hitung-hitungan. Apalagi sama teman. Tapi jujur, aku paling suka kalau pelukisnya ngasih aku hadiah lukisan," ungkapnya.

Meski rela dilukis nude, Intan mengatakan selalu menjaga jarak dengan sang pelukis. Terlebih ketika pelukis sudah mulai mengatakan hal yang tidak-tidak. Misalnya, mengajak kencan, apalagi berhubungan badan. Dia pasti marah dan mengancam pulang. "Karena itu, aku hanya mau menjadi model bagi teman yang sudah kenal baik saja," jelas Intan.

Sosok Intan yang memiliki potongan rambut pendek itu memang tampak selalu ceria. Namun, dia mengaku kerap galau di balik senyum dan tawa lepasnya. Intan merasa telah menjadi perempuan yang terkesan urakan sehingga sulit mendapatkan jodoh yang baik. "Mana ada yang mau sama perempuan bertato dan bekerja hingga larut malam. Pikirannya kan pasti negatif. Mungkin bisa jadi jodohku kelak dari pelukis yang sering melukis badanku," tuturnya.

Menjadi objek exo-art punya banyak tantangan. Mulai godaan dari seniman, pandangan negatif masyarakat, hingga persoalan masa depan. Namun, beberapa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News