Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mereka yang Keluarganya Dicerai - beraikan Topan Haiyan

Saling Mencari, Ketemu lewat Facebook

Rabu, 20 November 2013 – 22:44 WIB
Mereka yang Keluarganya Dicerai - beraikan Topan Haiyan - JPNN.COM

Tabiola dan Marife patut bersyukur. Sebab, sebagian besar korban Yolanda tidak bisa berkumpul kembali dengan keluarga. Angin ribut yang menerjang Filipina dengan kecepatan 315 km per jam itu telah membuat ribuan warga tercerai-berai dengan keluarga. Hingga kemarin, sedikitnya 1.600 warga dinyatakan hilang.

Selama sekitar sepuluh hari terakhir, Balai Kota Tacloban tidak pernah sepi pengunjung. Sebab, salah satu bangunan pemerintah yang masih tegak berdiri tersebut dijadikan pusat informasi. Sekitar 400 foto penduduk Tacloban yang nasibnya belum jelas terpampang di salah satu dinding bangunan tersebut. Setiap hari ratusan warga mendatangi balai kota untuk mendapatkan informasi terbaru.

Bahkan, yang masih muda berusaha mencari sendiri informasi mengenai kerabat mereka yang hilang, langsung ke lokasi bencana. Jim Pagatpat, misalnya. Pria 45 tahun yang tercatat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) Kota Manila itu sengaja bertolak ke Kota Guiuan di Samar. Tujuannya hanya satu, mencari sang ibu yang berusia 95 tahun. "Tayangan televisi benar-benar membuat saya takut," ujarnya.

Pagatpat rela menempuh jarak 600 km dari ibu kota Filipina untuk menemukan ibunya. Kini setelah memastikan ibunya di tempat penampungan yang aman, Pagatpat kembali ke Manila. Dia berjanji kembali ke Guiuan dalam waktu dekat untuk melawat sang ibu.

Pendeta Robert Reyes tidak ingin penduduk Tacloban terus-menerus berkubang dalam duka dan derita karena badai. Kemarin dia memimpin puluhan umatnya untuk berpawai keliling kota. Bersama timnya, Reyes menyemangati para korban. (AP/AFP/Reuters/hep/c15/dos)

Amuk Topan Yolanda (Haiyan) tidak hanya meluluhlantakkan Kota Tacloban di Provinsi Leyte dan beberapa kota lain di Pulau Samar. Lebih dari itu, badai

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News