Merinding! Sudah 15 Bulan Dikubur, Tiba-tiba Ketuk Pintu, Pulang
Setelah punya uang untuk bekal, Waluyo melanjutkan petualangan ke Semarang.
Dia ingin mencari pekerjaan. Hebatnya, perjalanan ke Semarang dilakukannya dengan berjalan kaki dari Jogja.
Dari Jogja Waluyo hanya membawa uang Rp 20.000. Di sepanjang jalan, kalau menemukan uang jatuh, dia mengumpulkannya.
Uang itu dia pakai untuk membeli makan dan minuman selama perjalanan ke Semarang.
Di Kota Lumpia tersebut Waluyo juga hidup menggelandang. Awalnya mengumpulkan barang bekas. Lalu menjadi tukang parkir dan terakhir jadi petugas kebersihan kota.
Dia tidur di emperan toko daerah Simpang Lima. Sebagai petugas kebersihan, gajinya hanya Rp 700.000 sebulan.
”Tapi, selama di Semarang, hati saya tidak tenang. Saya merasa ingin pulang terus,” ungkapnya.
Menjelang Ramadan, Waluyo pun bertekad untuk pulang setelah Lebaran. Maka, dia pun menabung untuk bekal pulang. Hingga akhirnya terkumpul Rp 400.000.