Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Meski Bikin Resah, Dianggap Belum Mewabah

Sabtu, 24 Maret 2012 – 05:35 WIB
Meski Bikin Resah, Dianggap Belum Mewabah - JPNN.COM
Serangga Genus Paederus atau yang kini lebih dikenal dengan nama Tomcat. Foto : Flickr
Sebelumnya, animo masyarakat terhadap Tomcat ini kurang jadi keberadaannya tidak terendus. Menurut Rita, kasus Tomcat di Surabaya yang hinggap di perumahan bisa jadi karena habitat aslinya yaitu sawah telah rusak. Misalnya rusak karena dipanen atau habis karena beralih fungsi jadi perumahan.

 

Di tengah kebingungan itu, Tomcat lantas bermigrasi ke pemukiman di sekitar persawahan. Migrasi ini dipicu kecenderungan Tomcat yang suka atau gemar mendekati sumber cahaya di malam hari seperti lampu. Kecenderungan ini juga dialami hampir semua kumbang-kumbang yang habitatnya di sawah.

 

Kasus Tomcat ini, jelas Rita, juga dipicu iklim. Dia menjelaskan, musim penghujan yang mulai reda seperti saat ini merupakan musim yang cocok dalam siklus perkembangbiakan Tomcat. Dia menuturkan, kondisi tanah yang banyak air menjadi tempat ideal Tomcat bertelur.

 

Siklus Tomcat ini diprediksi akan menyusut saat memasuki musim kemarau nanti. Diperkirakan, puncak perkembangbiakan Tomcat ini sampai akhir bulan ini. Selanjutnya, secara alamiah jumlah Tomcat akan menyusut dengan sendirinya.

 

JAKARTA - Keberadaan kumbang Tomcat atau semut Semai (Paederus Littoralis) kini membuat resah. Meskipun Tomcat ditemukan di mana-mana, Kementerian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close