Meski Pandemi, Bank DKI Catat Pertumbuhan Laba 25,27 Persen pada 2021, Keren!
Selain itu, Bank DKI juga telah mulai mengimplementasikan strategi bisnis berkolaborasi dengan BUMD-BUMD DKI Jakarta.
"Potensi bisnis di DKI Jakarta sangatlah besar, kami berharap dengan mengimplementasikan strategi ekosistem digital khususnya dengan BUMD-BUMD DKI Jakarta dan nasabah korporasi serta komunitas pasar dan sekolah, akan dapat meningkatkan bisnis ke depan Bank DKI," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan Bank DKI Romy Wijayanto menjelasnya dana pihak ketiga tumbuh 17,96 persen dari Rp 48,92 triliun per Desember 2020 sehingga mendorong total aset Bank DKI.
Pertumbuhan DPK tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan DPK industri perbankan tahun 2021 sebesar 12,21 persen.
Hal itu diiringi dengan perbaikan struktur dana yang dimiliki sehingga rasio Current Account Saving Account (CASA) dapat meningkat signifikan dari Rp 45,49 persen menjadi sebesar 51,37 persen di tahun 2021.
Selain itu, pertumbuhan DPK terutama didukung oleh pertumbuhan Giro sebesar 58,92 persen dari Rp 11,17 triliun pada 2020 menjadi Rp 17,76 triliun pada tahun 2021 dan tabungan yang meningkat 7,29 persen dari Rp 11,07 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 11,88 triliun pada tahun 2021.
Adapun deposito meningkat 5,22 persen dari Rp 26,67 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 28,06 triliun pada tahun 2021, penyaluran kredit dan pembiayaan di tahun 2021 mencapai Rp 38,70 triliun, tumbuh 8,52 persen dari tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp 35,67 triliun.
"Pencapaian pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut berada di atas pertumbuhan kredit industri perbankan tahun 2021 sebesar 5,24 persen,” jelas Romy. (mcr4/fat/jpnn)